Ke Arah Museum Revolusi

Blog post description.

BOOKS

1/6/20251 min read

Judul: Ke Arah Museum Revolusi

Nirwan Dewanto

Editor: Mathorian Nutfa Kautsar

Ilustrasi Sampul: Sekar Bestari
Penata Letak: HarizG, Noverico

Cetakan pertama, Mei 2025

ISBN -

VII + 104 halaman | 13 x 19 cm

Harga: 75.000

Kata Pengantar

Setiap bangsa menyimpan jejak sejarahnya bukan hanya dalam catatan resmi negara, tetapi juga dalam kesaksian puitik yang lebih halus dan mendalam. Buku puisi Ke Arah Museum Revolusi karya Nirwan Dewanto ini bukan sekadar kumpulan sajak, melainkan sebuah perjalanan batin menyusuri lorong-lorong gelap dan terang sejarah Indonesia—dari semangat pergerakan awal abad ke-20, kemerdekaan yang berdarah, hingga liku-liku ideologi di masa Orde Baru.

Dalam puisi-puisinya, Nirwan tidak hendak mengulang narasi sejarah secara kronologis atau didaktik. Ia justru menelisik celah-celah sunyi, momen-momen personal dan politis yang terlupakan, tokoh-tokoh yang menjadi simbol maupun bayang-bayang revolusi. Kata-kata yang dipilihnya tajam sekaligus elegan, menjadikan puisi sebagai ruang permenungan dan pertanyaan atas apa yang sesungguhnya kita kenang ketika menyebut "revolusi".

Judul Ke Arah Museum Revolusi sendiri menyiratkan sebuah ironi: apakah revolusi telah usai, menjadi artefak yang didiamkan di ruang pamer? Ataukah ia terus hidup dalam cara kita memaknai keadilan, kekuasaan, dan perubahan? Buku ini mengajak kita untuk tidak hanya membaca sejarah, tetapi juga merasakannya dengan kepekaan seorang penyair.

Sebagai penyair dan intelektual, Nirwan Dewanto sekali lagi menunjukkan bahwa puisi memiliki tempat penting dalam wacana kebangsaan. Buku ini layak dibaca tidak hanya oleh pecinta sastra, tetapi juga oleh siapa pun yang ingin memahami wajah revolusi Indonesia—bukan dari lensa kekuasaan, melainkan dari suara yang bergema di ruang batin kita masing-masing.

Selamat membaca dan merenung.